RPS Mata Kuliah PAI Multikultural

 

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH PAI MULTIKULTURAL PRODI PAIN PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU TAHUN 2019

 

MATA KULIAH       : Pendidikan Agama Islam Multikultural

PROGRAM STUDI : Pendidikan Agama Islam (PAI)

SKS                        : 2 (Dua)

SEMESTER           : I (Satu)

 

Courese Learning

Outcomes               : Mahasiswa mampu untuk menganalisis teori-teori dasar Pendidikan Islam Multikultural, memahami dan menganalisis problematika yang terkait dengan pelaksanaan Pendidikan Multikultural di Indonesia dan berlatih untuk memberikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari, dengan tujuan Pertama (dan terutama), membantu individu memahami diri sendiri secara mendalam dengan mengaca diri dari kaca mata budaya lain. Kedua, membekali mahasiswa dengan pengetahuan mengenai etnis dan budaya-budaya lain, budayanya sendiri dalam budaya “mayoritas,” dan lintas budaya. Ketiga, mengurangi derita dan diskriminasi ras, warna kulit, dan budaya.

 

Pertemuan Ke- 1

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kebudayaan yang menjadi dasar keberadaan Pendidikan Multikultural

Bahan Ajar (Materi Pembelajaran): 1 Hakikat Kebudayaan 2 Budaya dan Lingkungan 3 Pranata Kebudayaan 4 Hakikat Pendidikan Multikultural 5 Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Multikultural

Bentuk Pembelajaran: 1. Ceramah interaktif 2. Diskusi dan Presentasi kelompok

Kriteria Penilaian (Indikator): Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi.

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke- 2

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskan teori Dasar Multikulturalisme dari aspek pengertian, sejarah dan Gagasan-gagasannya

Bahan Ajar: 1 Pengertian Multikulturalisme 2 Sejarah Multikulturalisme 3 Gagasan Dasar dan Pemikiran Multikulturalisme

Bentuk Pembelajaran: 1. Ceramah interaktif 2. Diskusi dan Presentasi kelompok

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-3

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskakn dan menghubungkan konsep dan gagasan multikuluturalisme di Indonesia dan di Dunia Islam

Bahan Ajar: (1) Multikulturalisme di Indonesia; (2) Multikulturalisme dalam Islam

Bentuk Pembelajaran: (1) Ceramah interaktif; (2) Diskusi dan Presentasi kelompok

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-4

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskakn dan menghubungkan teori dan pendekatan yang digunakan dalam pendidikan  multikulutural

Bahan Ajar: 1 teori pendidikan multikultural; 2 pendekatan pendidikan Multikultural

Bentuk Pembelajaran: 1. Ceramah interaktif 2. Diskusi dan Presentasi kelompok

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

 

Pertemuan Ke-5

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Kesetaraan dan keadilan multicultural dalam Pendidikan Islam

Bahan Ajar: 1 Kesetaraan Manusia sebagai Makhluk Multikultural dalam Pendidikan Islam 2 Keadilan Multikultural dalam Pendidikan Islam

Bentuk Pembelajaran: 1. Ceramah interaktif 2. Diskusi dan Presentasi kelompok

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-6

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskan makna dan implikasi Pendidikan Multikultural dan memilih bentuk pengembangan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia

Bahan Ajar: (1) Makna dan Implikasi Pendidikan Multikultural; (2) Sejarah Pendidikan Multikultural; (3) Karakteristik Problematika Pendidikan Multikultural di Indonesia; (4) Bentuk Pengembangan Pendidikan Multikultural di Indonesia

Bentuk Pembelajaran: (1) Ceramah interaktif; (2) Diskusi dan Presentasi kelompok

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-7

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskan model pendidikan Islam multicultural dan peranan guru dalam pendidikan Islam multikultural

Bahan Ajar: (1) Pendidikan Islam Multikultural dan Integrasi Bangsa; (2) Model Pendidikan Islam Multikultural; (3) Peran Guru dalam pendidikan Islam multikultural

Bentuk Pembelajaran: (1) Ceramah interaktif; (2) Diskusi dan Presentasi kelompok

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-8

Evaluasi Mid Semester

Ujian Tengah Semester

Penilaian       : 30%

Kriteria Penilaian: Ketepatan dan penguasaan materi dalam menjawab soal latihan tentang materi UTS

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-9

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu memahami peran penting Madrasah dalam pengembangan Pendidikan Multikultural

Bahan Ajar: (1) Peranan Madrasah sebagai Sistem Sosial; (2) Peran Madrasah sebagai Lembaga Pengembangan Budaya; (3) Multikultural sebagai Landasan Pembelajaran; (4) Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Islam Multikultural

Bentuk Pembelajaran: 1 Ceramah interaktif 2 Diskusi dan Presentasi kelompok 3 Problem Base Learning (PBL) berbasis proyek

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

 

Pertemuan Ke-10

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu memahami peran penting Sekolah dalam pengembangan Pendidikan Multikultural

Bahan Ajar: (1) Peranan Sekolah sebagai Sistem Sosial; (2) Peran Sekolah sebagai Lembaga Pengembangan Budaya; (3) Multikultural sebagai Landasan Pembelajaran; (4) Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Islam MultikulturalMahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Pendidikan Multikultural di Indonesia

Bentuk Pembelajaran: (1) Ceramah interaktif; (2) Diskusi dan Presentasi kelompok; (3) Problem Base Learning (PBL) berbasis proyek

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-11

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu memahami peran penting Pondok Pesantren dasar dalam pengembangan Pendidikan Multikultural

Bahan Ajar: (1) Peranan Pondok Pesantren sebagai Sistem Sosial; (2) Peran Madrasah/Sekolah/Pesan tren sebagai Lembaga Pengembangan Budaya; (3) Multikultural sebagai Landasan Pembelajaran; (4) Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Islam MultikulturalMahasiswa mampu menawarkan alternatif solusi terhadap berbagai permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan Pendidikan Multikultural di Indonesia

Bentuk Pembelajaran: (1) Ceramah interaktif; (2) Diskusi dan Presentasi kelompok; (3) Problem Base Learning (PBL) berbasis proyek

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

 

Pertemuan Ke-12

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskan Urgensi Pendidikan Islam Multikultural di Indonesia

Bahan Ajar: Urgensi Pendidikan Islam Multikultural di Indonesia

Bentuk Pembelajaran: (1) Ceramah interaktif; (2) Diskusi dan Presentasi kelompok; (3) Problem Base Learning (PBL) berbasis proyek

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-13

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskan Dimensi dimensi yang terkandung dalam Pendidikan Islam Multikultural

Bahan Ajar: Dimensi-dimensi yang terkandung dalam Pendidikan Islam Multikultural

Bentuk Pembelajaran: (1) Ceramah interaktif; (2) Diskusi dan Presentasi kelompok; (3) Problem Base Learning (PBL) berbasis proyek

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian       : 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

 

Pertemuan Ke-14

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskan isu-isu global pendidikan Islam

Bahan Ajar: (1) Isu-Isu Akulturasi; (2) Isu-Isu Globalisasi

Bentuk Pembelajaran: (1) Ceramah interaktif; (2) Diskusi dan Presentasi kelompok; (3) Problem Base Learning (PBL) berbasis proyek

Kriteria Penilaian: Pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari serta keaktifan dalam diskusi

Penilaian: 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-15

Kemampuan Akhir yang diharapkan: Mahasiswa mampu menjelaskan relevansi Pendidikan Islam Multikultural dan Pendidikan Karakter dalam dimensi Budaya Bangsa Indonesia

Bentuk Pembelajaran: Pendidikan Islam Multikultural dan Pendidikan Karakter dalam dimensi Budaya Bangsa Indonesia

Kriteria Penilaian: 1 Ceramah interaktif 2 Diskusi dan Presentasi kelompok 3 Problem Base Learning (PBL) berbasis proyek

Penilaian: 2,1%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

Pertemuan Ke-16

Evaluasi Mid Semester

Ujian Akhir Semester

Kriteria Penilaian: Ketepatan dan penguasaan materi dalam menjawab soal latihan tentang materi UAS

Penilaian       : 40%

Referensi: (1) Edwar Said, Orientalisme, Jakarta: Gramedia, 1994; (2) Abdurrahman Wahid. Islam ku, Islam Kita, Jakarta: Wahid Institute, 2006; (3) Komarudin Hidayat. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernitas, Jakarta: Paramadina, 1998; (4) Sukidi, Teologi Inklusif Cak Nur, Jakarta: Kompas, 2001; (5) Komarudin Hidayat & Ahmad Gaus (ed). Passing Over Melintas Batas Agama, Jakarta: Gramedia, 1998; (6) Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2003; (7) Azyumnardi Azra, Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam, Jakarta: Logos, 1999; (8) Martin L Sinaga (ed), Agama-agama Memasuki Milenium ketiga, Jakarta: Grasindo, 2000; (9) Ismail SM-Abdul Mukti (ed), Pendidikan Islam, Demokratisasi,dan Masyarakat Madani.Semarang: IAIN Walisongo, 2000; (10) Said Agil Munawar, Sesi Nilai-nilai Qurani dalam Sistem Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat; (11) Khairiah, K. (2020). MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Bengkulu: CV. Zigie Utama.

 

       Bengkulu,  Oktober 2020

                                                                                  Dosen Pengampu Mata Kuliah

 

 

 

                                                                                  Dr. Hj. Khairiah, M.Pd

                                                                                  Nip. 196805151997032004

 

Komentar

  1. Assalamualaikum Wr. Wb. Ibu yth. Ini mahasiswa ibu pasca S2 an. Umbar bahwasanya Kebijakan PAI di Indonesia baik mulai masa penjajahan Belanda dan Jepang hingga zaman awal kemerdekaan RI (orde Lama), lalu Orde Baru bahkan di zaman Reformasi ini, lambat laun semakin pesat baik di kebijakan Kemendikbud maupun Kemenag. Tinggal korelasi dan implementasinya di lapangan yang perlu mendapat perhatian khusus. Trims Wassalam.

    BalasHapus
  2. NURMA HUTARI
    NIM: 1911540074 / 3E

    BalasHapus
  3. Absen kebijakan PAI di Indonesia.
    Jum'at 16/7/21
    1. Yeti Dewanti
    2.Nurma Hutari
    3. Een Ardila
    4. Metalia lestari
    5. Muhammad Daud
    6. Hidayaturrohman
    7.ilza juliarti

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAHAN AJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN

Contoh Pembelajaran Berbasis Riset Mata Kuliah Evaluasi Kelembagaan An. Ahmad Isna Muhdi

BAHAN AJAR MATA KULIAH: ILMU PENDIDIKAN ISLAM