SILABUS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN


SILABUS
MATA KULIAH KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

1.    Identitas Mata Kuliah:
Nama Mata Kuliah   : Kepemimpinan dalam Penidikan
Jumlah SKS            : 3
Semester                : 4
Program Study       : PAI Fakultas Tarbiyah dan  Tadris
Dosen                     : Dr. Hj. Khairiah, M.Pd

2.    Tujuan                   :
Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang landasan filosofis dan konsep-konsep dasar kepemimpinan, agar mahasiswa dapat membedakan berbagai tipe, tugas, fungsi dan peranan pemimpin, serta implementasinya dalam kehidupan berorganisasi. Setelah mahasiswa mengkaji seluruh materi perkuliahan, diharapkan mereka mampu mengajarkannya kepada siswa sekolah lanjutan, serta mampu mengaplikasikannya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Selain itu perkuliahan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa agar dapat: memahami hakekat pengambilan keputusan, mengetahui berbagai teknik pengambilan keputusan, membuat keputusan dengan menggunakan berbagai teknik yang sudah dipelajari, membuat analisis keputusan.

3.    Deskripsi Isi
Mata Kuliah ini akan memberikan bekal kepada mahasiswa agar memiliki kompetensi mengelola logistik untuk menunjang kelancaran kegiatan. Mata kuliah ini disajikan kepada para mahasiswa dalam rangka memperdalam wawasan di bidang kajian ilmu Manajemen. Secara garis besar, ruang lingkup materi perkuliahan terdiri dari pokok bahasan: Filosofi dan Konsep Dasar Kepemimpinan, Syarat-syarat dan prinsip-prinsi kepemiminan, Kepemimpinan dan Manajemen, Tipe dan Gaya kepemimpinan, Peranan kepemimpinan, Delegasi kekuasaan, Kepemimpinan dan konflik, pada pertengahan perkuliahan melakukan Ujian Tengan Semester (UTS), Kepemimpinan situasional, Kepemimpinan di Indonesia, Pengertian dan hakekat pengambilan keputusan, Proses dan mekanisme pengambilan keputusan, Jenis dan tipe keputusan, Teknik pengambilan keputusan kuantitatif dan kualitatif, Analisis keputusan melalui penetapan sasaran, dan pada pertemuan terakhir melakukan Ujian Akhir Semester (UAS).

4.    Capaian Pembelajaran
1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
2. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam kontek pengembangan    atau    implementasi    ilmu    pengetahuan    dan    teknologi    yang memperhatikan   dan   menerapkan   nilai   humaniora   yang   sesuai   dengan   bidang keahliannya;
3. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur
4. Mampu   mendokumentasikan,   menyimpan,   mengamanahkan  dan   menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan mencegah plagiasi.

5.    Pendekatan Pembelajaran Ekspositori dan inkuiri
·Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab,
·Tugas: searching internet, book report, analisis kasus
·Media: Whiteboard, LCD, Komputer, soal-soal kuis, lembar kegiatan, kasus-kasus actual.

6. Rincian Materi Perkuliahan
Pertemuan 1: Filosofi dan Konsep Dasar Kepemimpinan
     Pertemuan 2: Syarat-syarat dan prinsip-prinsi kepemiminan
          Pertemuan 3: Kepemimpinan dan Manajemen
Pertemuan 4: Tipe dan Gaya kepemimpinan
Pertemuan 5: Peranan kepemimpinan
Pertemuan 6: Delegasi kekuasaan
Pertemuan 7: Kepemimpinan dan konflik
Pertemuan 8: Ujian Tengan Semester (UTS)
Pertemuan 9: Kepemimpinan situasional
Pertemuan 10: Kepemimpinan di Indonesia
Pertemuan 11: Pengertian dan hakekat pengambilan keputusan
Pertemuan 12: Proses dan mekanisme pengambilan keputusan
Pertemuan 13: Jenis dan tipe keputusan
Pertemuan 14: Teknik pengambilan keputusan kuantitatif dan kualitatif
Pertemuan 15: Analisis keputusan melalui penetapan sasaran
Pertemuan 16: Ujian Akhir Semester (UAS).

6.Evaluasi
Mahasiswa yang diperkenankan mengikuti UAS adalah mereka yang memiliki frekuensi kehadiran perkuliahan minimal 75%. Adapun komponen evaluasi mencakup aspek-aspek berikut:
· Partisipasi selama perkuliahan
· Hasil analisis kasus
· Jawaban Kuis
· Hasil UTS (Ujian Tengah Semester)
· Hasil UAS (Ujian Akhir Semester)

7. Daftar Buku
Drucker, Peter F, 1995, The Leader Of The Future (Pemimpin Masa Depan), PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Sutarto. Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta: UGM Press. Kartono, Kartini, 1994, Pemimpin dan Kepemimpinan, Apakah Pemimpin Abnormal Itu, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mar'at. Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung: Ghalia Indonesia. Wirawan, (2002), Kapita Selekta Teori Kepemimpinan, Yayasan Bangun Indonesia UHAMKA Press, Jakarta
Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen. Yogyakarta: UGM Press Onong Uchyana Effendy. Kepemimpinan dan Komunikasi. Bandung: Alumni.
Hamzah Yaqub, (1984), Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan, CV. Diponegoro, Bandung
Yuniarsih, Tjutju (1998) Manajemen Organisasi, IKIP Bandung Press, Bandung. Siagian, SP. (1989). Pengambilan Keputusan. Angkasa, Bandung.
Moch. Idochi Anwar, dkk. (1991). Teori dan Keterampilan Pengambilan Keputusan. Dananjaya Group, Bandung.

                                                                  Bengkulu, 02 Maret 2020
                                                                  Dosen Pengasuh



                                                                  Dr. Hj. Khairiah, M.Pd
                                                               Nip.196805151997032004

Komentar

  1. Nama : Momi Sulistia
    Nim : 1811210129
    Kelas : Pai 4d
    Tugas : Uts
    Fakultas/Prodi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam
    Matkul : Kepemimpinan Dalam Pendidikan
    Dosen : Dr.Hj. Khairiah M.Pd

    1. Jelaskan tentang kepemimpinan pendidikan pada perguruan tinggi?
    Jawaban : Kepemimpinan merupakan kegiatan menggerakan orang-orang yang berarti keseluruhan proses pemberian motivasi agar bekerja secara ikhlas dan sungguh-sungguh demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan ekonomis. Kegiatan tersebut dilakukan oleh seseorang yang berani tampil ke depan dengan memberikan bimbingan, mempengaruhi dan mendorong terwujudnya tindakan-tindakan atau tingkah laku yang terarah pada tujuan. Kepemimpinan memiliki persyaratan yang merupakan kumpulan dari sifat-sifat baik manusia. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif bilamana memiliki kelebihan dari orang-orang yang dipimpinnya. Kelebihan itu tidak berarti seorang pemimpin adalah manusia yang sempurna yang memiliki semua sifat baik manusia.
    Akan tetapi tidak dapat disangkal bahwa pemimpin seharusnya berusaha memiliki kesempurnaan itu sekurang-kurangnya kesempurnaan dalam beberapa sifat yang penting diantara semua sifat-sifat baik manusia tersebut.Beberapa sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah: Rendah hati dan sederhana, Bersifat suka menolong, Sabar dan memiliki kestabilan emosi, Percaya kepada diri sendiri, Jujur, adil dan dapat dipercaya, Keahlian dalam jabatan Untuk melaksanakan kepemimpinan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Nurul Izza Ravika
      Nim : 1811210117
      Kelas : PAI 4D
      Matkul : UTS Kepemimpinan Dalam Pendidikan

      Hapus
  2. Nama : fujiani
    Nim :
    1811210111
    Kelas . : 4 D


    Jawaban :

    1. Kepemimpinan pendidikan diperguruan tinggi efektivitas pelaksanaan tata kelola perguuran tinggi merupakan tanggung jawab pemimpin perguruan tinggi(rektor) atau fakultas. Seorang pemimpin yang memimpin mempengarughi dan memberikan bimbingan anggota atau bawahan yang dikendalikan dan tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian kegitan. Seorang pemimpin senantiasa harus jujur dalam hal apapin.

    2. Tipe kepimpinan yang paling cocok dalam pendidikan adalah tipe kepemimpinan demokratis, karena dalam tindakan dan usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompok, dan selalu mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.
    Seorang pemimpin yang demokratis dihormati dan disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasional perilakunya mendorong para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreatifitas. Dengan sungguh-sungguh ia mendengarkan pendapat, saran, dan kritik orang lain terutama pada bawahannya.

    Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkt kemampuannya dalam memimpin yang dapat memengaruhi bawahannya. Perwujudan tersebut biasanya suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian menyatakan bahwa cara yang dipergunakan pemimpin dalam memengaruhi para pengikutnya tersebut dikenal sebagaii gaya kepemimpinan.


    3.Syarat-syar tersebut merupakan hal yang pokok yang harus dimiliki seorang pemimpin agar dalam memimpin ia mempunyai kekuasaan dan wibawa dan sebagai seorang pemimpin harus mempunyai kelebihan yaitu :
    Kapasitas meliputi kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara dan kemampuan nilai.
    Ilmu pengetahuan yang luas.
    Tanggung jawab, mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat untuk unggul.
    Partisipasif aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif, suka bekerja sama, mudah menyesuiakan diri dan punya arasa humor.
    Status meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi, populer dan tenar.


    4. Perguruan tinggi sebagai lembaga merupakan komunitas hidup dinamik dalam perannya menumbuh-dewasakan kadar intelektual, emosional dan spirirtual para mahasiswa, bergumul dengan nilai–nilai kehidupan kemasyarakatan, mengejar dan mendiseminasikan pengetahuan sebagai pengabdian bagi kemajuan masyarakat. dalam posisi dan perannya ini lembaga pendidikan tinggi merupakan kebajikan dan kemaslahatan, tidak seperti menara gading yang merupakan monumen mati sebagai simbol belaka.
    Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan dengan kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi, mengkoordinir, menggerakkan, memberi motivasi, dan mengarahkan orang-orang dalam lembaga pendidikan agar pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dapat lebih efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran.


    5.Pandang tradisional pandangan kelompok ini menyatakan semua bentuk konflik tidak baik. Dikatakan tradisional karena merupakan pandangan paling lama mendomisili pemikiran tentang konflik dan kehidupan organisasional. Adanya situasi konflik dalam organisasi dipandang secara negatif karena dapat berakibat tindak kekerasan, pengrusakan, dan berbagai bentuk tindakan yang tidak rasional.
    Faktor yang dapat menjadi sumber konflik dlm organisasi :
    - Komunikasi di dalam organisasi tidak berjalan efektif
    - Tidak adanya transparansi satu sama lain ( antar satuan kerja atau antar personil )
    - Tidak adanya saling percaya mempercayai satu sama lain
    Kelompok pimpinan tidak responsif terhadap keluhan dan kebutuhan atau aspirasi yang berkembang pada arus bawah

    BalasHapus
  3. Nama : Miftahul Roif (NIM : 1811210107)
    Kelas : PAI 4.D

    Jawab :

    1. Kepemimpinan pada suatu perguruan tinggi dapat saja berbeda antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lain. Namun, standar penyelenggaraan pendidikan tinggi tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang ditetapkan Kemenristekdikti.
    Keberadaan dan keberhasilan sebuah lembaga Pendidikan Tinggi sangat bergantung pada input, proses, output dan outcome, dimana kesemua tahapan ini harus dikendalikan oleh seorang pimpinan yang capable dalam bidangnya.
    Pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk dapat memberikan komando atau arahan kepada bawahan atau orang-orang yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dalam pencapaian tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya. Seorang pemimpin juga harus bisa mempengaruhi dan memotivasi bawahannya sehingga bawahan tersebut dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    2. Sejauh ini menurut saya tipe dan gaya kepemimpinan yang cocok serta ideal dalam pendidikan yaitu tipe kepemimpinan demokratis karena dalam tindakan dan usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompok, dan selalu mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya. Adapun tipe dan gaya kepemimpinan Demokratis adalah gaya kepemimpinan yang menitik beratkan pada usaha seorang pemimpin dalam melibatkan partisipasi para pengikutnya dalam setiap pengambilan keputusan gaya kepemimpinan paratisipatif adalah pemimpin pendidikan yang melibatkan partisipasi guru, siswa, dan staf administrasi dalam setiap pengambilan keputusan, baik aturan penididikan maupun putusan – putusan lain.
    Seorang pemimpin yang demokratis dihormati dan disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasional perilakunya mendorong para bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreatifitas. Dengan sungguh-sungguh ia mendengarkan pendapat, saran, dan kritik orang lain terutama pada bawahannya.

    3. Syarat menjadi seorang pemimpin pendidikan Islam :
    Menurut Hafidhuddin (2008), terdapat empat syarat pemimpin yang islami, yaitu:
    1. Memiliki akidah yang benar (aqidah salimah). Seorang pemimpin harus mempunyai pegangan atau keyakinan yang kuat, keyakinan terhadap Allah sebagai Rabb-Nya serta beriman dan bertakwa kepada-Nya.
    2. Memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Pemimpin yang kuat fisik dan luas pengetahuan diperlukan untuk menjadikan umat yang juga kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan yang luas bagi pemimpin adalah perlu.
    3. Memiliki akhlak yang mulia (akhlaqul karimah). Pemimpin juga berfungsi sebagai pendidik umat, maka pada prinsipnya pemimpin wajib memiliki segala sifat yang berakhlak mulia dan sebaiknya perlu menjauhkan diri dari sifat-sifat yang tercela.
    4. Seorang pemimpin harus memiliki kecakapan manajerial, memahami ilmu-ilmu administrasi, mengatur semua kegiatan karyawannya serta mengatur urusan-urusan duniawi yang lainnya.
    Prinsip menjadi pemimpin pendidikan Islam :
    1. Prinsip Tanggung Jawab.
    2. Prinsip Tauhid. Islam mengajak ke arah satu kesatuan akidah di atas dasar yang dapat diterima oleh berbagai umat, yakni tauhid.
    3. Prinsip Musyawarah.
    4. Prinsip Adil.

    4. Manajemen di Perguruan Tinggi dibagi menjadi dua yaitu :
    a. Para Pemimpin Structural (academis leader) seperti Dekan dan Stafnya, Rektor dan stafnya.
    b. Para Pemimpin Ilmu (Scientist Leadears) yang memimin kelompok ilmu, dihormati oleh Peersnya, mempunyai follower keilmuwan, Mahasiswa, Peneliti ataupun Masyarakat umum.

    5.Jadi hubungan antara konflik dengan kepemimpinan itu sangat penting sebagai evaluasi suatu organisasi baik didalam bidang manajemen ataupun pendidikan.

    BalasHapus
  4. Nama: Tisna Oktapiansi
    NIM : 1811210123
    Mata kuliah : kepemimpinan dalam pendidikan
    Tugas :UTS

    BalasHapus
  5. Nama: INDAH RAHWANI
    Kelas : C.7.8 (D)
    Matkul: UTS Kepemimpinan dalam pendidikan
    NIM: 1811210127
    Semester: 4






    C. Sebutkan syarat dan prinsip menjadi seorang pemimpin pendidikan islam
    Jawaban:
    Syarat-Syarat pemimpin pendidikan islam :
    1. Memiliki akidah yang benar (aqidah salimah). Seorang pemimpin harus mempunyai pegangan atau keyakinan yang kuat, keyakinan terhadap Allah sebagai Rabb-Nya serta beriman dan bertakwa kepada-Nya.
    2. Memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Pemimpin yang kuat fisik dan luas pengetahuan diperlukan untuk menjadikan umat yang juga kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan yang luas bagi pemimpin adalah perlu.
    3. Memiliki akhlak yang mulia (akhlaqul karimah). Pemimpin juga berfungsi sebagai pendidik umat, maka pada prinsipnya pemimpin wajib memiliki segala sifat yang berakhlak mulia dan sebaiknya perlu menjauhkan diri dari sifat-sifat yang tercela.
    4. Seorang pemimpin harus memiliki kecakapan manajerial, memahami ilmu-ilmu administrasi, mengatur semua kegiatan karyawannya serta mengatur urusan-urusan duniawi yang lainnya
    Prinsip-prinsip pemimpin pendidikan Islam:
    1. Prinsip Tanggung Jawab. Di dalam Islam sudah digariskan bahwa setiap manusia adalah pemimpin (minimal memimpin diri sendiri) dan akan dimintai per-tanggung jawaban. Makna tanggung jawab adalah subtansi utama yang harus dipahami terlebih dahulu oleh seorang calon pemimpin agar amanah yang diserahkan kepadanya tidak di sia-siakan.
    2. Prinsip Tauhid. Islam mengajak ke arah satu kesatuan akidah di atas dasar yang dapat diterima oleh berbagai umat, yakni tauhid.
    3. Prinsip Musyawarah. Al-Qur’an dengan jelas menyatakan bahwa seseorang yang menyebut dirinya pemimpin wajib melakukan musyawarah dengan orang yang berpengetahuan atau orang yang berpandangan baik.
    4. Prinsip Adil. Keadilan menjadi suatu keniscayaan dalam organisasi maupun masyarakat, dan pemimpin sudah sepatutnya mampu memperlakukan semua orang secara adil, tidak berat sepihak dan tidak memihak.

    BalasHapus
  6. NAMA : RETHA DIANITA
    KELAS : PAI D /C.7.8
    SEMESTER : 4
    Nim :1811210103
    JAWABAN

    1. KEPEMIMPINAN PADA PERGURUAN TINGGI
    Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan agar kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif didalam pencapaian tujuan – tujuan pendidikan dan pengajaran.
    Kepemimpinan dalam pendidikan perguruan tinggi hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya:
    1. Rektor adalah pengelola pendidikan di perguruan tinggi secara keseluruhan. Kedua, rektor adalah pemimpin formal pendidikan di perguruan tinggi.
    2. Dosen adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Dosen adalah pemimpin yang menciptakan mahasiswa yang berkualitas.

    3. Orangtua / Masyarakat: Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses pembelajaran.
    Dalam organisasi pendidikan antara rektor harus memahami Fungsi kedudukan, diantaranya:
    1. Membawa perubahan yang signifikan.
    2. Menciptakan Visi dan menuangkan Misi dalam kenyataan.
    3. Menetapkan kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai
    4. Mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun dan menggerakkan seluruh anggota (sumber daya) untuk mencapai tujuan yang telah disepaati bersama.

    BalasHapus
  7. NAMA : RETHA DIANITA
    KELAS : PAI D /C.7.8
    SEMESTER : 4
    Nim :1811210103
    JAWABAN

    1. KEPEMIMPINAN PADA PERGURUAN TINGGI
    Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan agar kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif didalam pencapaian tujuan – tujuan pendidikan dan pengajaran.
    Kepemimpinan dalam pendidikan perguruan tinggi hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya:
    1. Rektor adalah pengelola pendidikan di perguruan tinggi secara keseluruhan. Kedua, rektor adalah pemimpin formal pendidikan di perguruan tinggi.
    2. Dosen adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses belajar mengajar di dalam kelas. Dosen adalah pemimpin yang menciptakan mahasiswa yang berkualitas.

    3. Orangtua / Masyarakat: Orangtua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses pembelajaran.
    Dalam organisasi pendidikan antara rektor harus memahami Fungsi kedudukan, diantaranya:
    1. Membawa perubahan yang signifikan.
    2. Menciptakan Visi dan menuangkan Misi dalam kenyataan.
    3. Menetapkan kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai
    4. Mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun dan menggerakkan seluruh anggota (sumber daya) untuk mencapai tujuan yang telah disepaati bersama.

    BalasHapus
  8. Nama : nina rian aini
    Kelas : PAI 4 D /C 7.8
    Nim :1811210132
    Matkul : Kepemimpinan Dalam Pendidikan

    1. Pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk dapat memberikan komando atau arahan kepada bawahan atau orang-orang yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dalam pencapaian tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya. Seorang pemimpin juga harus bisa mempengaruhi dan memotivasi bawahannya sehingga bawahan tersebut dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    Mengacu pada lingkup tugas tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan (pegawai) diatas maka pemimpin di Pendidikan Tinggi (kampus) sebenarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok: (1) para pemimpin struktural (academic leaders) seperti dekan dan stafnya, rektor dan stafnya; serta (2) para pemimpin ilmu (scientist leaders) yang mempimpin kelompok ilmu, dihormati oleh peers-nya, mempunyai follower keilmuan, mahasiswa, peneliti, ataupun masyarakat umum
    Kepemimpinan struktural di universitas mencakup Dekan dan Rektor. Mereka adalah pemimpin administratif dan akademik yang mendukung para dosen. Dalam hal ini diperlukan kepemimpinan yang supportive dimana ada pemimpin (structural) yang mendukung pemimpin lain (pemimpin keilmuan). Model ini serupa dengan kepemimpinan di lembaga yang berbasis pengetahuan, misal: rumah sakit, lembaga konsultan, lembaga penelitian. Dekan dan Rektor diharapkan seorang pemimpin yang kompeten untuk memimpin sebuah sistem yang solid.
    Bermutu atau tidaknya sebuah perguruan tinggi tergantung kepada kemampuan dosen dan pimpinannya untuk berkembang. Saat ini peringkat perguruan tinggi juga dinilai dengan akreditasi yang bertumpu pada kemampuan SDM-nya. Indikator kinerja dosen antara lain: jumlah jam mengajar, jumlah penelitian dan penulisan yang hasilnya bisa dalam bentuk jurnal, buku, grant penelitian, dan sebagainya. Secara tidak langsung, indikator kinerja universitas berada pada tangan dosen. Tanpa dosen yang berkinerja baik, perguruan tinggi akan menurun performanya. Akan tetapi, ada tantangan yang signifikan yaitu : apakah Perguruan Tinggi mempunyai banyak dosen yang handal dan dapat disebut sebagai Pemimpin Keilmuan.
    2. tipe dan gaya kepemimpinan
    G.R. Terry yang dikutip oleh Maman Ukas. G.R. Terry membagi tipe kepemimpinan menjadi 6 yaitu:
    1. Tipe Kepemimpinan Pribadi (personal leadership)
    Sistem kepemimpinan ini ialah segala tindakan dilakukan dengan mengadakan kontrak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
    2. Tipe Kepemimpinan Nonpribadi (non personal leadership)
    Segala kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh bawahan atau media nonpribadi, baik rencana, perintah atau pun pengawasan.
    3. Tipe Kepemimpinan Otoriter (autoritotian leadership)
    Pemimpin otoriter biasanya bekeja keras, sungguh-sungguh, teliti dan juga tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinyaharus ditaati.

    BalasHapus
  9. Nama:erin tamaya
    Nim:1811210115
    Kelas:pai D/c.7.8
    Semester: 4
    Tugas:uts

    BalasHapus
  10. Nama : Refika purnama sari
    Nim : 1811210128
    Kelas : PAI 4D
    MK : UTS kepemimpinan dalam
    pendidikan

    BalasHapus
  11. Nama. : Yuni Masitoh
    Nim : 1811210120
    Kelas : 4D/C.7.8
    Mata Kuliah : Kepemimpinan dalam Pendidikan
    Jawaban soal UTS
    Pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk dapat memberikan komando atau arahan kepada bawahan atau orang-orang yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dalam pencapaian tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya.  Seorang pemimpin juga harus bisa mempengaruhi dan memotivasi bawahannya sehingga bawahan tersebut dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    Mengacu pada lingkup tugas tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan (pegawai) diatas maka pemimpin di Pendidikan Tinggi (kampus) sebenarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok: (1) para pemimpin struktural (academic leaders) seperti dekan dan stafnya, rektor dan stafnya; serta (2) para pemimpin ilmu (scientist leaders) yang mempimpin kelompok ilmu, dihormati oleh peers-nya, mempunyai follower keilmuan, mahasiswa, peneliti, ataupun masyarakat umum
    Kepemimpinan struktural di universitas mencakup Dekan dan Rektor.  Mereka adalah pemimpin administratif dan akademik yang mendukung para dosen. Dalam hal ini diperlukan kepemimpinan yang supportive dimana ada pemimpin (structural) yang mendukung pemimpin lain (pemimpin keilmuan). Model ini serupa dengan kepemimpinan di lembaga yang berbasis pengetahuan, misal: rumah sakit, lembaga konsultan, lembaga penelitian. Dekan dan Rektor diharapkan seorang pemimpin yang kompeten untuk memimpin sebuah sistem yang solid.
    Bermutu atau tidaknya sebuah perguruan tinggi tergantung kepada kemampuan dosen dan pimpinannya untuk berkembang. Saat ini peringkat perguruan tinggi juga dinilai dengan akreditasi yang bertumpu pada kemampuan SDM-nya. Indikator kinerja dosen antara lain: jumlah jam mengajar, jumlah penelitian dan penulisan yang hasilnya bisa dalam bentuk jurnal, buku, grant penelitian, dan sebagainya. Secara tidak langsung, indikator kinerja universitas berada pada tangan dosen. Tanpa dosen yang berkinerja baik, perguruan tinggi akan menurun performanya. Akan tetapi, ada tantangan yang signifikan yaitu : apakah Perguruan Tinggi mempunyai banyak dosen yang handal dan dapat disebut sebagai Pemimpin Keilmuan.
    Tipe dan gaya kepemimpinan yang cocok dalam pendidikan yaitu :

    Gaya kepemimpinan Partisipatif atau Demokratis
    Merupakan gaya kepemimpinan yang menitik beratkan pada usaha seorang pemimpin dalam melibatkan partisipasi para pengikutnya dalam setiap pengambilan keputusan

    BalasHapus
  12. Nama : Alfiatul Azizah
    Nim : 1811210106
    Kelas : PAI D/C.7.8aaaaa
    Mata kuliah : kepemimpinan Dalam Pendidikan
    UTS
    5. Jelaskan hubungan kepemimpinan dengan konflik
    Jawaban: Kepemimpinan merupakan factor terpenting dalam suatu organisasi, Tindakan pemimpin akan mempengaruhi gerak suatu organisasi. Pemimpin yang dapat memerankan fungsi secara maksimal dan dapat mencapai tujuan tertentu yang disepakati dapat dikatakan sebagai kepemimpinan yang efektif. Dalam kehidupan organisasi yang didalamnya melibatkan berbagai pola interaksi antar manusia, baik secara individual maupun kelompok, masalah konflik merupakan fakta yang tidak dapat dihindarkan. Dan konflik itu sendiri merupakan proses dinamis yang dapat dilihat, diuraikan dan dianalisa. Oleh karna itu, konflik sebagai suatu proses sangat menarik dalam dunia manajemen.

    BalasHapus
  13. Nama : Pristiana
    Kelas : PAI 4D / C7.8
    Nim : 1811210101
    Matkul : Kepemimpinan Dalam Pendidikan

    BalasHapus
  14. Nama : Zelasti Murdidarwani
    Nim :1811210121
    Prodi : Pendidikan Agama Islam
    Uts : Kepemimpinan Pendidikan
    Dosen : Dr.Hj. Khairiah, M.Pd



    1. Jelaskan tentang kepemimpinan pendidikan pada Perguruan Tinggi?
    Jawaban
    Pemimpin
    Pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk dapat memberikan komando atau arahan kepada bawahan atau orang-orang yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dalam pencapaian tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya. Seorang pemimpin juga harus bisa mempengaruhi dan memotivasi bawahannya sehingga bawahan tersebut dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    Dan perlu di catat bahwa sukses tidaknya seorang pemimpin melaksanakan tugas kepemimpinanya, tidak terutama ditentukan oleh tingkat keterampilan teknis yang dimiliki seorang pemimpin, akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh keahliannya dalam menggerakkan orang lain inilah yang sering disebut “managerial skill”. Dengan sendirinya dapat pula diberi pengertian bahwa seorang pemimpin yang baik dalah seorang yang tidak melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional, melainkan lebih banyak terlibat dalam kegiatan:
    1. Pengambilan keputusan
    2. Penentuan kebujaksanaan
    3. Menggerakkan orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sesuai dengan kebijksanaan yang telah digariskan.
    Pendidikan tinggi adalah wahana akademik, dan merupakan tempat berkumpulnya para ilmuan dimana pengelolaannya harus bisa mengakomodir semua unsur dan kepentingan didalamnya secara profesional. Berbicara tentang pendidikan tinggi tentunya harus terlebih dahulu mengetahui unsur-unsur apa saja yang terdapat didalamnya.
    Tipe Kepmimpinan Pendidikan:
    1. TipeOtoriterSegala keputusan berpusat pada pimpinan. Bawahan atau anggota harus ikut dan patuh tanpa harus memberi saran atau pendapat
    2. TipeDemokratisPimpinan dan bawahan bersama-sama dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi
    3. TipeLaissez FairePemimpin menyerahkan sepenuhnya kepada bawahan untuk mengambil tindakan dalam mencapai tujuan oragnisasi. Pemimpin cenderung tidak mau tahu.
    4. TipePseudo DemokratisPemimpin seolah-olah bersikap demokratis, padahal ia cenderung otoriter (keputusan sebenarnya ada pada pimpinan)
    Pendekatan kepemimpinan:
    1. Pendekatan Sifat (trait approach) Berawal dari teori Great Man yang melihat bahwa seseorang dilahirkan dengan membawa atau tidak membawa ciri-ciri (traits) yang diperlukan dalam kesuksesan kepemimpinan. Pendekatan ini lebih menekankan pada atribut-atribut pribadi dari pemimpin.
    2. Pendekatan Perilaku (behavior approach)Pendekatan ini muncul sekitar tahun 1950, ketika peneliti mulai kurang interas dengan pendekatan ciri (trait), mereka mulai memperhatikan secara serius apa yang sebetulnya dilakukan oleh para pemimpin dalam menjalankan aktivitas mereka (perilaku).
    3. Pendekatan Pengaruh Kekuasaan (power influence approach)Pendekatan ini memandang bahwa keberhasilan pemimpin dalam mempengaruhi orang lain disebabkan adanya kekuasaan dari pemimpin tersebut. Karena memiliki kekuasaan, orang lain bersedia berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan seorang pemimpin. Hal ini sering disebut dengan istilah wewenang.
    4. Pendekatan Situasional (situational approach)Pendekatan situasional ini pertama kali diperkenalkan oleh Fred Fiedler, yang sering disebut juga dengan contingency model of leadersip effectiveness. Pendekatan ini menekankan pada ciri pribadi pemimpin dan situasi, mencoba untuk mengukur atau memperkirakan ciri pribadi, dan membantu pemimpin dengan pedoman perilaku yang bermanfaat berdasarkan kombinasi

    BalasHapus
  15. NAMA : FIKA GUSTINA
    KELAS : PAI 4D / C7.8
    NIM : 1811210125

    JAWABAN

    1. Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakan orang lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegoatan yang dijalankan dapat lebih efesien dan efektif di dalam pencapaiam tujuan tujuan pendidikan serta pengajaran

    2. Gaya dan tipe kepemimpinan yang cocok dalam pendidikan adalah gaya kepemimpinan partisipatif atau demokratis, merupakan gaya kepemimpinan yang menitik beratkan pada usaha seorang pemimpin dalam melibatkan partisipasi para pengikutnya dalam setiap pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinan partisipatif adalah pemimpin pendidikan yang melibatkan partisipasi guru, siswa dan staf administrasi dalam setiap pengambilan keputusan, baik aturan pendidikan maupun keputusan-keputusan lain.

    3. Syarat pemimpin yang Islami adalah sebagai berikut
    Ash-shidq, yakni kebenaran daan kesungguhan dalam bersikap, berucap serta berjuang melaksanakan tugasnya
    Al-amanah atau kepercayaan, yang menjadikan seorang pemimpin memelihara sebaik-baiknya apa yang diserahkan kepadanya baik dari Allah maupun dari orang-orang yang dipimpinya, sehingga tercipta rasa aman bagi semua pihak.
    Al-fathanah, yaitu kecerdasan yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menangani persoalan baik yang muncul secara perlahan maupun seketika, berdedikasi tinggi dan memiliki cita-cita yang realistik.
    At-tabligh, yaitu penyampaian yang jujur dan bertanggung jawab atau dapat disitilahkan dengan keterburukan atau transparasni dan berani mengambil keputusan.

    4. Manajemen kepemimpinan perguruan tinggi adalah kemampuan mengelolah perguruan tinggi secara integral dan menyeluruh dengan mengoptimalkan alokasi dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh perguruan tinggi, termasuk didalamnya adaalh pemimpin yang sangat berperan dalam menjamin keberlangsungan kegiatan perguruann tinggi . Tiga kewajiban yang dimiliki perguruan tinggi berupa pendidikan, penelitihan(riset) dan pengabdian kepada masyarakat yang mana dikenal dengan tri dharma perguruan tinggi.

    5.Kepemimpinan merupakan faktor terpenting dalam suatu organisasi, tindakan pemimpin akan mempengaruhi gerak suatu organisasi. Pemimpin yang dapat memerankan fungsi secara maksimal dan dapat mencapai tujuan tertentu yang disepakati dapat dikatakan sebagai kepemimpinan yang efektif. Dalam kehidupan organisasi yang didalamnya melibatkan berbagai pola interaksi antar manusia, baik secara individual mapun kelompok, masalah konflik merupakan fakta yang tidak dapat dihindarkan. Dan konflik ini sendiri merupakan proses dinamis yang dapat dilihat, diuraikan dan di analisa.

    BalasHapus
  16. Nama : Irfan Putra Talo
    Nim : 1811210116
    Prodi : Pendidikan Agama Islam
    Mata kuliah : Kepemimpinan dalam pendidikan
    Dosen pangampu : Dr. Hj. Khairiah, M.Pd
    Tugas UTS.

    BalasHapus
  17. Nama: Dita Asmarani Dewi
    Kelas: PAI 4D/C7.8
    NIM: 1811210122
    Matkul : Kepemimoinan dalam pendidikan

    BalasHapus
  18. Nama : Roza Yulita
    Nim : 1811210119
    Prodi : Pendidikan Agama Islam (4 D ), Institut Agama Islam Negeri Kota Bengkulu
    Mata Kuliah : (UTS) Kepemimpinan dalam Pendidikan
    Dosen Pengampuh : Dr. Hj. Khairiah, M.Pd

    Soal :

    1.Jelaskan tentang kepemimpinan pendidikan pada Perguruan Tinggi ?
    Jawab :
    1. KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN PADA PERGURUAN TINGGI
    Effective Leadership (kepemimpinan efektif) memiliki pengertian sebagai kepemimpinan yang yang mampu mengambil keputusan yang tepat dimana effective leader menciptakan visi masa depan, memperjelas reward atas kontribusi terhadap masa depan, model perilaku yang tepat dan memberi inspirasi tenaga kerja melalui keterampilan komunikasi. Dalam kepemimpinan efektif, manajer terampil menciptakan win-win situation untuk individu dan organisasi. Pemimpin yang efektif melihat pandangan orang lain. Ia menekankan manfaat kerja sama, bukannya menuntut kerjasama dari para pengikutnya. Sementara itu Shared Leadership (kepemimpinan partisipatif) adalah menyangkut usaha-usaha seorang pemimpin untuk mendorong dan memudahkan partisipasi oleh orang lain dalam membuat keputusan-keputusan yang tidak dibuat oleh pemimpin itu sendiri. Gaya kepemimpinan partisipatif adalah seorang pemimpin yang mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan. Adapun aspek-aspek dalam gaya kepemimpinan partisipatif mencakup konsultasi, pengambilan keputusan bersama, membagi kekuasaan, desentralisasi dan manajemen yang demokratis. Indikator langsung dari adanya kepemimpinan partisipatif ini terletak pada perilaku para pengikutnya yang didasarkan pada persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan yang digunakan oleh sebab itu kepemimpinan partisipatif dapat didefinisikan sebagai persamaan kekuatan dan sharing dalam pemecahan masalah dengan bawahan dengan melakukan konsultasi dengan bawahan sebelum membuat keputusan.

    Pada institusi pendidikan tinggi lebih tepat dipergunakan gaya kepemimpinan partisipatif (shared leadership) dimana Dekan sebagai pimpinan tertinggi unit kerja (fakultas) melibatkan para wakilnya dalam pengambilan keputusan, jabatan setingkat Ketua Program Studi dan kepala bagian berhak memberikan usulan dalam pengambilan keputusan demikian pula halnya dengan para dosen boleh memberikan usulan melalui ketua program studi dan staf administrasi memberikan usulan melalui kepala bagian terkait. Saya sepakat dengan hal ini dengan pertimbangan bahwa gaya kepimpinan partisipatif ini banyak memberikan keuntungan yaitu terutama dapat secara efektif menggantikan hirarki, membangun kader leadership talent dan mendukung manajemen perubahan secara efektif selain itu kepemimpinan partisipatif memberikan manfaat-manfaat potensial, tetapi keberadaan manfaat tersebut bergantung kepada partisipan, banyaknya pengaruh yang dimiliki partisipan, dan aspek-aspek lain situasi keputusan. Empat manfaat potensial termasuk kualitas keputusan yang lebih baik, penerimaan keputusan yang lebih baik oleh partisipan, kepuasan lebih tinggi dengan proses pengambilan keputusan yang ada, dan pengembangan keahlian pengambilan keputusan. Melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan cenderung meningkatkan kualitas keputusan ketika partisipan memiliki informasi dan pengetahuan yang tidak dimiliki atasannya dan bersedia bekerja sama dalam menemukan solusi yang baik untuk masalah yang dihadapi.

    BalasHapus
  19. Nama : Nia Monica
    Nim : 1811210126
    Jurusan/Prodi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam
    Kelas : 4D
    Mata Kuliah : Kepemimpinan dalam Pendidikan
    Dosen Pengampu : Dr. Hj. Khairiah, M.Pd

    1.Jelaskan tentang kepemimpinan pendidikan pada perguruan tinggi
    Jawab :
    Pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk dapat memberikan komando atau arahan kepada bawahan atau orang-orang yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dalam pencapaian tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya.  Seorang pemimpin juga harus bisa mempengaruhi dan memotivasi bawahannya sehingga bawahan tersebut dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengacu pada lingkup tugas tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan (pegawai) diatas maka pemimpin di Pendidikan Tinggi (kampus) sebenarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok: (1) para pemimpin struktural (academic leaders) seperti dekan dan stafnya, rektor dan stafnya; serta (2) para pemimpin ilmu (scientist leaders) yang mempimpin kelompok ilmu, dihormati oleh peers-nya, mempunyai follower keilmuan, mahasiswa, peneliti, ataupun masyarakat umum.
    Tipe dan gaya kepemimpinan yang cocok untuk perguruan tinggi yaitu Effective Leadership (kepemimpinan efektif) memiliki pengertian sebagai kepemimpinan yang yang mampu mengambil keputusan yang tepat dimana effective leader menciptakan visi masa depan, memperjelas reward atas kontribusi terhadap masa depan, model perilaku yang tepat dan memberi inspirasi tenaga kerja melalui keterampilan komunikasi. Dalam kepemimpinan efektif, manajer terampil menciptakan win-win situation untuk individu dan organisasi. Pemimpin yang efektif melihat pandangan orang lain. Ia menekankan manfaat kerja sama, bukannya menuntut kerjasama dari para pengikutnya. Sementara itu Shared Leadership (kepemimpinan partisipatif) adalah menyangkut usaha-usaha seorang pemimpin untuk mendorong dan memudahkan partisipasi oleh orang lain dalam membuat keputusan-keputusan yang tidak dibuat oleh pemimpin itu sendiri. Gaya kepemimpinan partisipatif adalah seorang pemimpin yang mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan. Adapun aspek-aspek dalam gaya kepemimpinan partisipatif mencakup konsultasi, pengambilan keputusan bersama, membagi kekuasaan, desentralisasi dan manajemen yang demokratis.




    BalasHapus
  20. Nama : Putri Ayu Utami
    NIM : 1811210258
    Semester : 4
    Kelas : D
    Prodi : Pendidikan Agama Islam
    Fakultas : Tarbiyah dan Tadris
    Matakuliah : Kepemimpinan dalam pendidikan

    BalasHapus
  21. Nama :RirienMardalena
    Nim :1811210100
    Fakultas/Prodi :Tarbiyah/PendidikanAgamaIslam
    MataKuliah :KepemimpinandalamPendidikan
    UTS
    1.KepemimpinanpendidikanpadaPerguruanTinggi
    Pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaanuntuk
    dapatmemberikankomandoatauarahankepadabawahanatauorang-orang
    yangtelahmemberikankepercayaankepadanyadalam pencapaiantujuan
    tertentu,denganharapanpemberikepercayaanakanlebihbaiknasibnya
    dibandingkandarikepemimpinansebelumnya.Seorangpemimpinjugaharus
    bisamempengaruhidanmemotivasibawahannyasehinggabawahantersebut
    dapatbergeraksesuaidenganyangdiinginkandalam mencapaitujuanyang
    telahditetapkan.
    Mengacupadalingkuptugastenagapendidik(dosen)dantenaga
    kependidikan(pegawai)diatasmakapemimpindiPendidikanTinggi(kampus)
    sebenarnyadapatdibagimenjadiduakelompok:(1)parapemimpinstruktural
    (academicleaders)sepertidekandanstafnya,rektordanstafnya;serta(2)
    parapemimpinilmu(scientistleaders)yangmempimpinkelompokilmu,
    dihormatiolehpeers-nya,mempunyaifollowerkeilmuan,mahasiswa,peneliti,
    ataupun masyarakat umum. Kepemimpinan struktural di universitas
    mencakupDekandanRektor.Merekaadalahpemimpinadministratifdan
    akademik yang mendukung para dosen. Dalam hal ini diperlukan
    kepemimpinan yang supportive dimana ada pemimpin (structural)yang
    mendukungpemimpinlain(pemimpinkeilmuan).Modeliniserupadengan
    kepemimpinandilembagayangberbasispengetahuan,misal:rumahsakit,
    lembaga konsultan,lembaga penelitian.Dekan dan Rektordiharapkan
    seorangpemimpinyangkompetenuntukmemimpinsebuahsistem yang
    solid.Sebuahfakultaspemimpinstrukturalbisahanyasatu,akantetapipemimpin
    ilmu bisa banyak (puluhan), seperti dosen yang mendidik mahasiswa,
    mengembangkanilmupengetahuan,Merekamemimpinprogram studipendidikan,
    laboratorium,studio,pusatdanunitpenelitianjugamenghasilkankarya-karyailmiah
    yangmeningkatkankinerjapendidikantinggi.Parascientistleadersiniyang
    bersama-samaakanmeningkatkankinerjauniversitasdanmengembangkan

    BalasHapus
  22. Nama : Ayu Puspita Sari
    NIM : 1811210253
    Kelas : PAI 4/D
    MK : Kepemimpinan dalam Pendidikan
    1. Aspek-aspek kepemimpinan berbasis peningkatan mutu pada level institusi. Pertama, Menetapkan Visi dan Misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Kedua, menetapkan organisasi dan tata kerja unit penjaminan mutu. Ketiga, Pemilihan dan penentuan model manajemen kendali. Keempat, Melakukan evaluasi dan revisi standar mutu melalui benchmarking secara berkelanjutan. Kelima, Melaksanakan sosialisasi tentang sistem penjaminan mutu pedidikan tinggi kepada seluruh pelaksana pendidikan secara terprogram.
    Kepemimpinan pendidikan dalam perguruan tinggi harus mampu mengarahkan, mendorong, memotivasi semua sumber daya organisasi (dosen, staf, mahasiswa, dll) agar bergerak ke arah tujuan yang ingin dicapai.
    2. Tipe demokratis, karismatik dan populistis serta gaya konsultatif, partisipatif, persuasif, inovatif, motivatis dan edukatif.
    3. Syarat : Beriman dan beramal shaleh,
    Berilmu, Jujur, Tegas, Amanah.
    Prinsip: Rukun 1 (Syahadat) : Prinsip Visioner
    Rukun 2 (Shalat) : Prinsip Disiplin
    Rukun 3 (Puasa) : Prinsip Integritas
    Rukun 4 (Zakat) : Prinsip Peduli
    Rukun 5 (Naik Haji) : Prinsip Rendah Hati
    4. Manajemen perguruan tinggi adalah kegiatan merancang tindakan-tindakan yang akan dilakukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen ini dilakukan oleh sekelompok orang yang pemimpinnya disebut manajer. Tugasnya dintaranya:
    Manajemen Mutu Terpadu TQM (Total Quality Management)
    Nasution (2001:28) mendefinisikan total quality management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. Kerangka TQM: kepemimpinan, manajemen pendidikan, manajemen sumber daya manusia, pengelolaan informasi, fokus pada kepuasan pelanggan(mahasiswa, dll), pengembangan kemitraan dan manajemen.
    5. Pemimpin berperan sebagai penyelesai konflik yang terjadi baik di internal maupun eksternal. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seorang pemimpin memberikan kontribusi yang cukup besar untuk meredakan konflik yang dihadapi individu dalam organisasi. Hasil penelitian (2004) menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang mempunyai personal power dapat mengurangi terjadinya konflik kerja dalam organisasi. Pendekatan kepemimpinan yang berorientasi tugas semata-mata cenderung dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan konflik apabila tidak didukung dengan pendekatan personal kepada para bawahan.

    BalasHapus
  23. Nama : Lipiana
    Nim : 1811210124
    Kelas : PAI 4D
    MK : UTS kepemimpinan dalam
    pendidika

    BalasHapus
  24. Nama: Reski indah widi astuti
    Nim:1811210113
    Menurut saya gaya dan tipe kepemimpinana yang cocok untuk pendidikan adalah:
    Gaya kepemimpinan Demokratis / Partisipatif, yaitu: Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri (Rivai, 2006, p. 61). Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan (p. 460). Jerris (1999) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan untuk mendistribusikan knowledge dan kreativitas untuk meningkatkan servis, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak keuntungan dapat menjadi motivator bagi karyawan dalam.
    Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Sukanto, 1987, pp. 196-198):
    Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
    Kegiatan - kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
    Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
    Lebih lanjut ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997, p. 304):
    Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
    Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
    Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.
    Dan menurut saya tipe yang cocok untuk digunakan dalam pendidikan adalah tipe kepemimpinanan yang demokrtis juga, karena tipe kepemimpinan yang demokratatis adalah tipe yang bersifat:
    Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia.
    Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya.
    Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya.
    Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
    Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan.
    Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
    Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
    Dengan menggunakan metode dan tipe kepemimpinan yang demokratis maka kepemimpinan dalam sebuah pendidikan akan berlangsung denagn baik. Mengapa? Karena dengan menggunkan gaya dan tipe demokratis yang sifatnya yaitu musyawarah dan mencapai kesepakatn bersama, dengn cirri-cirinya yang lebih mengacu pada sikap kepedulian terhadap bawahan, dan pula tipe dan gaya kepemimpinan yang demokratis yang Pada dasarrnya adalah timbale balik yaitu dari kita untuk kita, sehingga membuat pemimpin menjadi berhasil dalam melaksanakn kepemimpinanya dalam pendidikan.
    Begitu juga dengan manusia yang dinaikkan sedikit derajatnya dari mansia yang lain untuk menjadi pemimpin tetap hanya untuk menyembah dan mengabdi kepada Allah. Itulah sebabnya asas dari kepemimpinan manajemen ilahiyah sebagai berikut: 1) Kewenangan dipertanggung jawabkan kepada Allah. 2) Amanah untuk memakmurkan bumi ini. 3) Iman. 4) Taqwa. 5) Musyawarah 6) Keadilan. Pemimpin dalam lingkup manajemen

    BalasHapus
  25. Nama : Lipiana
    Nim : 1811210124
    Kelas : PAI 4D
    MK : UTS kepemimpinan dalam
    pendidika

    BalasHapus
  26. Nama : Nita Angraini
    Nim : 1811210104
    Matkul : Kepemimpinan dalam pendidikan
    Dosen Pengampu : Dr. Hj. Khairiah, M.Pd

    Jelaskan tentang kepemimpinan pendidikan pada Perguruaan Tinggi
    Jelaskan tipe dan gaya kepemimpinan yang cocok dalam pendidikan
    Sebutkan syarat dan prinsip menjadi seorang pemimpin pendidikan islam
    Jelaskan tentang manajemen kepemimpinan pada perguruan Tinggi
    Jelaskan hubungan kepemimpinan dengan konflik

    Jawababan
    Kepemimpinan pendidikan pada perguruan tinggi adalah perguruan-perguruan tinggi saat ini berkembang dalam jumlah dan mutu yang bervariasi. bermutu atau tidaknya sebuah perguruan tinggi tergantung kepada kemampuan dosen dan pimpinannya untuk berkembang. indicator kinerja dosen antara lain: jumlah jam mengajar, jumlah penelitian dan penulisan yang hasilnya bisa dalam bnetuk jurnal, buku grant penelitian dsb.Keberadaan dan keberhasilan sebuah lembaga Pendidikan Tinggi sangat bergantung pada input, proses, output dan outcome, dimana kesemua tahapan ini harus dikendalikan oleh seorang pimpinan yang capable dalam bidangnya. Pemimpin merupakan seseorang yang diberikan kepercayaan untuk dapat memberikan komando atau arahan kepada bawahan atau orang-orang yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dalam pencapaian tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya. Seorang pemimpin juga harus bisa mempengaruhi dan memotivasi bawahannya sehingga bawahan tersebut dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    BalasHapus
  27. Nama: Rivi gustiana
    Nim:1811210037
    Makul: kepemimpinan dalan pemndidikan
    Dosen pengampuh: Dr. Hj. Khairiah, M.Pd
    Tugas: Ulangan Tengah Semester
    Kepemimpinan dalam pendidikan

    BalasHapus
  28. Nama : Yuni rahayu
    Nim : (1811210102)
    Kelas : pai 4D
    Prodi : Pendidikan agama islam
    Fakultas : Tarbiyah
    Mata kuliah : Uts kepemimpinan dalam pendidikan



    BalasHapus
  29. Nama: Rasta
    Nim : 1811210130
    Matkul : Kepemimpinan dalam pendidikan
    Dosen Pengampu : Dr. Hj. Khairiah, M.Pd

    Soal UTS

    1. Jelaskan tentang kepemimpinan pendidikan pada Perguruan Tinggi
    Jawab:
    Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.mengacu pada lingkup tugas tenaga pendidik (dosen)dan tenaga pendidikan(pegawai)maka pemimpin di pendidikan perguruan tinggi dibagi jadi 2 kelompok yaitu:1.para pemimpin structural (academics leader) seperti dekan dan stafnya,rector dan stafnya.2 para pemimpin ilmu (scientist leader) yang memimpin ilmu,dihormati oleh para peserta didik,mempunyai folowers keilmuan ,mahasiswa,peneliti maupun masyarakat umum.dekan dan rector mereka adalah pemimpin administrative dan akademik yang mendukung para dosen.sedangkan dosen yang mendidik para mahasiswa ,mengembangkan ilmu pengetahuan ,mereka memimpin program studi pendidikan dan pusat ilmiah yang meningkatkan kinerja pendidikan tinggi

    BalasHapus
  30. Nama : Millati haque
    NIM : 1811210112
    Mata Kuliah : Kepemimpinan dalam Pendidikan
    Tugas : UTS
    Dosen Pengampuh : Dr. Hj. Khairiah, M.Pd.


    Jelaskan tentang kepemimpinan pendidikan pada Perguruan Tinggi

    Jawaban :
    kepemimpinan pendidikan di perguruan tinggi efektivitas pelaksaanaan tata kelola perguruan tinggi merupakan tanggung jawab pemimpin perguruan tinggi (rektorat) atau fakultas. Seorang pemimpin yang memimpin mempengruhi dan memberikan bimbingan anngota atau bawahan yang dikendalikan dan tujuan yang diperjuangkan melalui serangkaian kegiatan . seorang pemimpin senantiasa berprilaku jujur dalam sepanjang kepemimpinannya,memiliki tanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya. Dan juga pemimpin yang mau berusaha keras dengan meningkatkan kemampuan dan mengikis habis kekurangan dan kelemahan yang ada pada dirinya dalam mengatur perguruan tinggi.

    Jelaskan tipe dan gaya kepemimpinan yang cocok dalam pendidikan

    Jawaban:
    semua nya cocok tapi masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tapi menurut saya
    Tipe dan gaya yang cocok dalam pendidikan adalah Tipe kepemimpinan demokratis dan gaya motivatif dan adukatif .
    Tipe kepemimpinan demokratis tersebut pemimpin bersama kelompoknya
    Berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama ,setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan .
    Gaya motivatif adalah menyampaikan informasi mengenai ide-ide lalu gaya edukatif pemimpin yang suka melakukan pengembangan bawahan dengan baik

    BalasHapus
  31. Nama : Helia Fisella
    Nim : 1811210020
    Fakultas : Tarbiyah
    Prodi : PAI (KELAS D)
    Makul : Kepemimpinan dalam Pendidikan
    Dosen : Dr. Hj. Khairiah, M. Pd
    Tugas : Ulangan Tengah Semester (UTS)

    BalasHapus
  32. Nama : Nurmala Hayati
    Nim : 1811210108
    Prodi/ Semester : Pendidikan Agama Islam / 4 D
    Mata Kuliah. : Kepemimpinan dalam Pendidikan
    Dosen Pengampuh : Dr. Hj. Khairiah, M.Pd

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAHAN AJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN

Contoh Pembelajaran Berbasis Riset Mata Kuliah Evaluasi Kelembagaan An. Ahmad Isna Muhdi

BAHAN AJAR MATA KULIAH: ILMU PENDIDIKAN ISLAM